Sepatuku Merah, Jakarta

Dengan peluncuran drainase Air Jordan 2010 di Miami bulan lalu, Michael Jordan dan juru bicara barunya Dwayne Wade mengirimkan 25 tahun penyelaman yang gemilang. Di antara persembahan pada upacara rahasia yang mewah ialah Air Jordans terbaru, yang jelas menjadi konsentrasi pembukaan ini, yang dinamakan Jordan sebagai "puncak 25 tahun" dan "menandai masa mendatang merek Jordan."

Sepatu utama ialah mid-top minimalis yang mengambil keterampilan Jordan untuk menyaksikan lawannya. Sisi sepatu mempunyai jendela sampai-sampai Anda dapat menyaksikan ke dalam sepatu dari luar. Dan juru bicaranya, Dwayne Wade, ialah franchise kesatu Jordan semenjak Air Jordan sendiri.

Tetapi yang lebih menakjubkan daripada pertumbuhan perusahaan sepatu sekitar 25 tahun ialah fakta bahwa Jordan masih sama umumnya dengan nyaris 7 tahun sesudah pensiunnya yang terakhir. Airness-nya membawa Nike dari perusahaan sepatu ke brand  gaya hidup, efektif membuat bola basket sebagai gaya pakaian olahraga. Pelepasan varietas sneaker baru perusahaannya secara terus-menerus mendorong koleksi sepatu sneaker dan menciptakan kebiasaan kritis di seputar sepatu lelaki yang tidak pernah terdapat sebelumnya.

Nikes masih adalahmerek sepatu terlaris di semua dunia dan itu, tidak sedikit, sebab hubungan panjang semua pemain bola basket dan fashionista sudah berkembang bareng Jordans. Dari desain kesatu Peter Moore, Air Jordan 1 tahun 1985 sampai penawaran Liburan 2009, garis Jordan 60+, sepatu ini telah menyaksikan perkembangan yang sudah mengubah teknik orang memandang sepatu basket. Desain klasik laksana Air Jordan 12's, dengan jahitan radial matahari mereka yang meningkat, menjadi bahan pokok lapangan basket dari jalan-jalan ke pinggiran kota dan masih dipakai sampai sekarang.

Tapi kini Jordan telah mengolah permainannya, tidak sedikit dari desain teranyar perusahaannya sudah menjadi retro. Garis 60+-nya dirancang untuk memperingati permainan di mana ia mencetak 60 atau lebih poin. Seperti Air Jordan 7 Retro DMP, itu ialah penataan pulang hi-top lama namun diwarnai ulang untuk mengenang pertarungan 1993 antara Bulls dan Orlando Magic saat Jordan turun 64 poin. Desain throwback yang dibayangkan ulang ini menghubungkan pulang murid-murid Jordan dengan sepatu yang mereka cintai ketika tumbuh dewasa.

Setelah 25 tahun, Jordan masih tetap menghargai industri, cinta dan pemujaan penggemar, serta kritik dan kritik dari tukang koleksi yang menuntut yang terbaik (dan tidak jarang mendapatkannya). Garis 60+ terbarunya dan desain Air Jordan 2010 hanyalah bukti lebih lanjut bahwa, 25 tahun setelah memungut lompatan kesatunya ke bisnis sepatu, Airness-nya belum turun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sneakersku

sneakersku sumatra selatan

sepatuku, Jogjakarta